[You must be registered and logged in to see this image.]

Billy Cooney (19) adalah contoh yang buruk bagi generasi muda. Ingat kasus Afriani Susanti, remaja asal Kota Norfolk Crescent, Failsworth, Inggris, ini mengalami kasus yang serupa.


Ia mabuk berat. Tak hanya sekadar mabuk, Billy Cooney juga dikenai dakwaan ngebut di jalan umum di Kota Manchester.

Mobil Vauxhall Corsa-nya melebihi limit kecepatan jalan raya. Ia mengendarai kuda besi tersebut dengan kecepatan 105 mph atau sekitar 168 km per jam.

Yang paling unik, ketika pihak polisi memeriksa ponsel Blackberry milik Billy Cooney, mereka menemukan foto speedometer yang diambil pra kecelakaan.

Mobil Billy Cooney menabrak pagar logam di Greater Manchester. Dan polisi menduga Billy Cooney mengalami kecelakaan setelah ia mencoba memotret kecepatan mobilnya di layar speedometer.


Polisi mengisahkan jika Billy Cooney dalam perjalanan pulang sekitar pukul lima menjelang pagi hari. Ia dalam keadaan mabuk berat. Dan akhirnya mobilnya menabrak pagar logam di bundaran Elk Mill di ujung jalan Oldham A627M.

“Saya meminta telepon untuk melihat apakah ada petunjuk di Blackberry-nya. Apakah ada foto atau catatan yang menunjukkan siapa pun yang menggunakan ponsel pada saat tabrakan terjadi. Foto-foto tersebut menunjukkan kecepatan yang cukup tinggi,” tegas Sersan Garry Lyle anggota tim penyidik.

Pihak kepolisian masih belum menemukan bukti kuat adanya keterlibatan kendaraan lain dalam kasus kecelakaan Billy Cooney. Ia mengatakan jika kasus ini murni kecelakaan tunggal.

Pengadilan Rochdale mengeluarkan pernyataan jika Billy Cooney telah kehilangan kontrol mobilnya sehingga ia tergelincir di jalan raya dan berputar 180 derajat sebelum menabrak pagar logam.

Akhirnya Billy Cooney harus menghirup nafas terakhir ketika dilarikan ke Rumah Sakit Royal Oldham.