Lokalicious - Forum Musik Indonesia
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Lokalicious - Forum Musik IndonesiaLog in

The Largest Indonesian Music Community, Lokalicious Forum Musik Indonesia

Selamat Datang di Forum Musik Indonesia - Lokalicious - Forum Musik Indonesia

Kiamat Kecil Industri Rekaman Nasional Memakan Korban Lagi

power_settings_newLogin to reply

20100821
Kiamat Kecil Industri Rekaman Nasional Memakan Korban Lagi

Aquarius Pondok Indah Segera Tutup, Selamanya!
Akan ada clearance sale CD besar-besaran mulai hari Jumat ( 13 / 8 ).

Posted Image

Kiamat kecil industri rekaman nasional akhirnya memakan korban lagi. Toko CD Aquarius Pondok Indah akhirnya menyerah pada keadaan dan akan segera ditutup untuk selamanya pada bulan September 2010 mendatang. Padahal toko CD Aquarius Pondok Indah ini merupakan retail terbesar milik salah satu label raksasa nasional Aquarius Musikindo yang telah dibuka sejak awal tahun 1995.

”Karena penjualan fisik rekaman yang terus menurun dan operational cost yang tinggi akhirnya kami memutuskan untuk menutup toko ini,” jelas Yosef, general manager Aquarius Musikindo, ”tapi ini fenomena global kok, tidak hanya terjadi di Indonesia.”

”Dengan kondisi industri rekaman yang lesu seperti sekarang ini jelas kami nggak bisa mempertahankan lebih lama lagi toko tersebut,” ujar Dodo Abdullah, pendiri sekaligus direktur Pops Musik, sub-label Aquarius Musikindo.

Sebelum ditutup untuk selamanya pasca lebaran nanti, Aquarius Pondok Indah rencananya akan menggelar clearance sale besar-besaran mulai hari Jumat ( 13 / 8 ) mendatang hingga September 2010. Ada sekitar 10.000 judul CD yang akan di jual dengan diskon hingga 30%. Ribuan koleksi VCD dan DVD juga dijuga diobral mulai harga Rp. 5 ribu sementara beragam judul kaset akan diobral 3 keping hanya Rp 10 ribu saja.

Walau toko ditutup namun pihak Aquarius merupakan pemilik sendiri lahan dan gedung yang terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda No. 7, Jakarta Selatan tersebut. Yosef juga menjelaskan bahwa studio rekaman Aquarius yang terletak di gedung yang sama masih akan terus beroperasi seperti biasa. Rencananya Aquarius Musikindo selanjutnya akan menjual musik melalui digital store dan hanya akan mempertahankan retail pertama mereka di Jl. Mahakam, Jakarta.

Dodo menambahkan, walau toko ditutup namun Aquarius Musikindo adalah perusahaan yang sehat Karena semua aset dan properti semuanya dimiliki oleh mereka sendiri. ”Ke depannya gedung Aquarius bekas toko itu akan disewakan kepada siapapun yang berminat untuk berbisnis di sana,” ujarnya.

Sebelumnya pada akhir tahun 2009 lalu dan awal tahun ini Aquarius Musikindo telah menutup dua retail mereka di Bandung dan Surabaya. Aquarius Dago yang buka sejak awal dekade 90-an resmi ditutup bulan Desember 2009 silam sementara Aquarius Surabaya yang dibuka sejak 2003 telah ditutup pada bulan Februari silam. Satu-satunya retail milik Aquarius Musikindo yang tersisa kini tinggal Aquarius Mahakam yang telah beroperasi sejak tahun 1989.

”Kalau Aquarius Mahakam itu tokonya sehat wal afiat, nggak ada masalah,” jelas Dodo Abdullah.

Sejak kabar akan ditutupnya Aquarius Pondok Indah merebak pertama kali di Twitter dan BlackBerry Messenger, para penggemar musik pun mulai menyatakan keprihatinan mereka masing-masing.

”Sedih juga Aquarius PI mau tutup. Dulu, beli buku U2 pertama di sana. CD dan kaset2 juga. Tiap ke sana pasti mules saking excited-nya Very Happy,” tulis pemilik akun Twitter bernama Nike Prima.

“Sedih juga Karena salah satu tempat masa remaja akan hilang Sad“ tulis pemilik akun Twitter lainnya, Cisca Becker.

Selain berbelanja kaset dan CD, Aquarius Pondok Indah dulu juga menjadi tempat yang tepat untuk berburu merchandise artis favorit, seperti yang ditulis pemilik akun Twitter bernama Indra7 berikut ini.

“Dulu Aquarius PI tahun 95-97an surga kaos. Gue dapet kaos Korn, Foo Fighters, DMB, Sarah McLachlan di sana. Kasihan nanti anak-anak kita nggak sempat ngerasain toko kaset,” tulisnya.

Sementara drummer Seringai, Edy Khemod melalui akun Twitternya juga bernostalgia tentang pengalamannya dulu berbelanja kaset di toko Aquarius Dago, Bandung.

”Padahal dulu ingat jaman SMP/SMA kalo ke Aquarius cuma punya uang buat beli 2 kaset, tapi browsing-nya bisa 4 jam. Setiap minggu minimal sekali,” tulisnya.

”Begitu beli kaset, langsung pulang dengan bahagia, didengerin semaleman sambil liat2 cover-nya sampe ketiduran,” tambah Khemod,

”We took things for granted now.”


Sayanganya tempatnya jauh...... Crying or Very sad Crying or Very sad

Comments

away1986
Sepertinya industri musik sekarang sudah pada lesu ya.... Apakah karena lebih meningkatnya download RBT. Jadi tak perlu bikin album. Cukup keluarkan single andalan n dibikin RBTnya udah bisa ngedapetin penghasilan.
avatar
avatar
ya apa mau dikata, sudah masuk era digita sih....
jarang ada yg mau beli kaset CD lagi...

padahal klo mnurut ak, ada sensasi tersendiri klo beli CD kaset...
Smile
power_settings_newLogin to reply
privacy_tip Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum