Rencana perjalanan ke tanah suci Mekkah yang dilakukan oleh para personel Radja rupanya menyimpan sebuah sejarah kelam yang membuat mereka kini lebih mendekatkan diri pada yang Maha Kuasa.
Perjalanan Umroh pada tanggal 14 April 2010 mendatang, juga merupakan sebuah wujud rasa syukur mereka atas limpahan rezeki dan rahmat yang hingga kini diberikan oleh Allah.
Mengukir niat ke tanah suci ternyata dilatari oleh pengalaman pahit yang pernah dirasakan oleh grup band yang sukses dengan tembang bertajuk ‘Jujur’ ini. Beberapa tahun silam, para personel Radja pernah menghadapi situasi yang begitu pelik kala berhadapan dengan maut.
“Ya waktu itu tahun 2005 dan kita hendak menuju ke satu pulau. Itu benar-benar keajaiban tuhan. Kalau secara logika itu kita sudah lenyap dilaut. Tapi berkat doa kita dan terus amal ibadah kita, ya tuhan berbicara lain dan kita selamat Alhamdulilah,” kisah para personel Radja
Kala itu para personel Radja berada dalam situasi yang begitu menegangkan. Pasalnya ditengah laut mereka harus berhadapan dengan badai besar, hingga sempat membuat yang mereka tumpangi kemasukan air.
“Saat itu benar-benar panic ya. Nakodanya tidak memiliki dan tidak menggunakan kompas. Saat itu air sudah masuk semata kaki ke dalam dan kejadian itu tengah malam dalam kondisi gelap gulita. Kita semua sudah pasrah saat itu.” tutur Radja
“Ternyata tuhan berkehendak lain dan kita masih diberikan keselamatan. Kita bersyukur sekali untuk itu.” lanjutnya
cumicumi
Perjalanan Umroh pada tanggal 14 April 2010 mendatang, juga merupakan sebuah wujud rasa syukur mereka atas limpahan rezeki dan rahmat yang hingga kini diberikan oleh Allah.
Mengukir niat ke tanah suci ternyata dilatari oleh pengalaman pahit yang pernah dirasakan oleh grup band yang sukses dengan tembang bertajuk ‘Jujur’ ini. Beberapa tahun silam, para personel Radja pernah menghadapi situasi yang begitu pelik kala berhadapan dengan maut.
“Ya waktu itu tahun 2005 dan kita hendak menuju ke satu pulau. Itu benar-benar keajaiban tuhan. Kalau secara logika itu kita sudah lenyap dilaut. Tapi berkat doa kita dan terus amal ibadah kita, ya tuhan berbicara lain dan kita selamat Alhamdulilah,” kisah para personel Radja
Kala itu para personel Radja berada dalam situasi yang begitu menegangkan. Pasalnya ditengah laut mereka harus berhadapan dengan badai besar, hingga sempat membuat yang mereka tumpangi kemasukan air.
“Saat itu benar-benar panic ya. Nakodanya tidak memiliki dan tidak menggunakan kompas. Saat itu air sudah masuk semata kaki ke dalam dan kejadian itu tengah malam dalam kondisi gelap gulita. Kita semua sudah pasrah saat itu.” tutur Radja
“Ternyata tuhan berkehendak lain dan kita masih diberikan keselamatan. Kita bersyukur sekali untuk itu.” lanjutnya
cumicumi